Cara Cerdas Mengelola Keuangan Rumah Tangga
Oleh 1
Cara Cerdas Mengelola Keuangan Rumah Tangga.
Seperti biasa pada awal bulan pastilah suami kita atau istri yang bekerja menerima gaji bulanan, ada gaji bulanan yang jatuh pada awal bulan ada gaji yang diterimakan di akhir bulan tergantung masing-masing instansi membayar pegawainya. Saya bukan pakar perencanaan keuangan tetapi dengan pengalaman sendiri sebagai pengelola keuangan rumah tangga dengan penghasilan yang biasa saja menjadi luar biasa.
Saya akan berbagi mengenai tips mengelola keuangan rumah tangga yang baik dan benar. Pada waktu menerima gaji tentu hati senang, dalam benak semua kebutuhan tercukupi tetapi begitu uang itu dibagikan ke pos-pos yang sudah dianggarkan, yah… kok sisanya ngak ada ya, pasti pusing kan?. Kejadian ini berlangsung hampir tiap bulan, antara pengeluaran dan pendapatan beda tipis malah kadang-kadang lebih banyak pengeluaran. Sebagai seorang manajer di rumah tangga tentulah Bunda harus pandai-pandai mengatur keuangan biar semua kebutuhan terpenuhi, syukur-syukur ada sisa yang bisa kita tabung, dengan pendapatan yang biasa saja tentukan kita harus membuat rencana pengeluaran dihitung secara cermat dan tepat, jangan sampai kita punya banyak hutang istilahnya gali lubang tutup lubang.
Berikut ini ada beberapa tips mengelola keuangan rumah tangga. Bersyukur Pertama-tama yang sering kita lupa adalah pada waktu kita terima uang atau gaji haruslah kita mengucapkan syukur lebih dahulu ke Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan yang telah membagi rejeki dengan datangnya gaji bulanan dengan mengucapkanlah “Terima Kasih ya Tuhan, dengan gaji ini Engkau akan penuhi semua kebutuhanku†Amin. Bukankah di kitab suci mengatakan “Siapa yang bersyukur akan Aku tambah nikmatnya tapi siapa yang kufur nikmat Aku akan siksa dengan siksaan yang sangat pedihâ€. Dengan mengucap syukur Insya Allah gaji kita menjadi berkah, tidak banyak pengeluaran diluar dugaan kita, insya Allah, Tuhan akan menjaga kesehatan kita, dilindungi dari berbagai musibah, dan tentunya dengan campur tangan Tuhan semua kebutuhan tercukupi tidak perlu hutang lagi. Katakan sekali lagi pada Tuhan “Aku bersyukur atas semua uang yang telah kau terimakan sepanjang hidupkuâ€. Kadang kita lupa mengucap syukur, karena gaji sudah dianggap rutinitas bulanan, coba bayangkan bila kita di PHK, atau perusahaan tempat kita bekerja bubar, tentulah tidak ada gaji bulanan, maka itu kita harus pandai bersyukur.
Cerdas pada waktu Belanja Bulanan Ada baiknya kita menerapkan pola hidup hemat dan cermat, dalam arti hemat itu tidak pelit, tetapi cerdas dalam membelanjakan uang tidak boros, pertama-tama membuat urutan kebutuhan sesuai dengan skala prioritas, prioritas utama yang harus kita bayarkan dahulu misalnya, cicilan rumah, cicilan motor atau mobil (bila ada), bayar tagihan listrik, air, telepon, transport ke kantor, iuran sekolah anak, belanja bulanan beras, gas, air galon, samphoo, sabun, pasta gigi, gula, sembako, dan jangan lupa sisihkan dana simpanan pasif minimal 10 % dari gaji dan dana kesehatan bila sewaktu-waktu kita sakit. Setelah membuat skala prioritas kebutuhan yang harus didahulukan, saatnya kita eksekusi berbelanja bulanan di toko (supermarkert) atau pasar tradisional, terserah kebiasaan Bunda.
Saya akan berbagi pengalaman pada waktu berbelanja bulanan dan dapat menghemat pengeluaran adalah sebagai berikut. Ada baiknya sebelum berbelanja kita bikin daftar urutan belanja barang yang akan dibeli, bawa catatan kecil pada waktu belanja, anda berbelanja jangan keluar dari catatan itu, tutup mata bila melewati barang yang tidak dibutuhkan jangan diliat-liat barang-barang yang tidak dibutuhkan godaannya banyak sekali, saya pengemar cangkir dan teko bermotif bunga, di rumah sudah banyak koleksi, kalau lewat konter itu pasti hasrat hati pengen beli “godaannya begini, motifnya cantik sekali pasti bulan besuk motif ini ngak terbit lagi, sayang dilewatkan, akhirnya beli, yang terjadi teko dan cangkir motif bunga warna warni numpuk di buffet tidak terpakai tamu juga jarang. Kita harus tegas pisahkan antara kebutuhan dan keinginan, beli barang yang memang dibutuhkan da nada manfaatnyaewgv, beli barang dengan kualitas baik tetapi dengan harga rendah, misalnya pada waktu ada diskon deterjen, minyak, pasta gigi, sembako, hal ini akan menghemat uang anda.
Selanjutnya tidak perlu menyetok makanan, kebiasaan ibu-ibu berbelanja pasti melebihkan barang yang dibeli, ujung-ujungnya kulkas penuh barang belanjaan, pada waktu memberihkan kulkas ternyata banyak sayuran dan makanan yang busuk, bener ngak Bunda?. Usahakan berbelanja kebutuhan bulanan dilakukan sendiri, jangan mengajak teman atau anak, biasanya kalau mengajak anak, kita lebih banyak tidak tega kalau anak mengambil ini dan itu dimasukkan dalam keranjang, akhirnya kita mentolelir anak mengambil semua yang dia inginkan, pada waktu dikasir uangnya membengkak belanjaan melebihai apa yang kita butuhkan. Kalau mengajak temen pastilah ada agenda makan bareng, nah ini juga harus kita pikirkan apa keuangan kita lagi ada lebihnya. Ada saatnya kita mengajak anak-anak jalan-jalan pada saat keuangan kita berlebih, bolehlah sesekali kita membahagiakan anak, tetapi pada waktu belanja bulanan sebaiknya kita usahakan pergi sendiri jangan membawa rombongan. Kalau mau berbelanja sayuran lebih murah lagi kita bisa berbelanja di pasar induk atau tradisional, agak panas, tidak ber-AC, tapi harganya jauh lebih murah, per kilogram sayuran harganya bisa 50 persen, misalnya tomat di supermarket atau tukang sayur per kilo Rp. 10.000 di pasar induk bisa Rp. 5.000 lumayan kan harganya. Dengan berbelanja Rp. 100.000,- kita bisa membeli sayuran untuk 1 minggu, lumayan irit.
Gaya Hidup Berlebihan Keuangan keluarga akan bermasalah apabila pengeluaran lebih besar dari pada pendapatan, masalahnya kadang terletak pada kebiasaan yang salah dalam mengelola uang, sebagai contoh kecil, kita sering gonta ganti HP, baju, tas, sepatu padahal barang-barang itu masih bagus dan masih berfungs. Kita juga sering makan keluar bersama keluarga, pasti harganya mahal, sesekali bolehlah, kalau keseringan bisa-bisa keuangan kita kolap, sebagai contoh sekali kita makan di restoran dengan ayah, ibu dan 2 anak Rp. 300.000 , kalau kita buat masakan dirumah bisa 6 hari lo, kalau per hari 50 ribu rupiah. Hindari Hutang Tips selanjutnya adalah hindari hutang, kalau hutang cicilan motor atau mobil okelah masih bisa diterima karena ada barang atau investasi yang dibeli, kalau kita butuh masih bisa di jual, kalau kartu kridit, eemmmm rasanya belum perlu ya, biasakan hidup sehat tanpa kartu kredit, ini pendapat saya loh, saya mempunyai prinsip, “saya hanya akan berbelanja kalau punya uang kalau tidak punya uang saya tidak berbelanjaâ€. Jangan hutang untuk membeli barang konsumtif meskipun godaan untuk hidup konsumtif semakin besar apalagi di kota-kota besar.
Menetapkan tujuan finansial Tidak ada salahnya kita menetapkan tujuan finansial. Menyusun target yang ingin dicapai secara berkala, misalnya dalam 5 tahun kedepan saya mau beli mobil, atau investasi rumah, kita sisihkan pengeluaran untuk tabungan, tetapkan tujuan spesifik, realistis, terukur dan dalam kurun waktu tertentu. Menabung, jadikanlah moto dalam hidup. Ubah kebiasaan dan pola pikir. Segera setelah menerima gaji, sisihkan untuk tabungan dalam jumlah yang telah Anda rencanakan sesuai tujuan atau cita-cita finansial keluarga Anda. Sebaiknya, Anda memiliki rekening terpisah untuk tabungan (Pasif) dan rekening untuk kebutuhan sehari-hari, yang terpenting adalah menerapkannya, dan patuhilah aturan yang telah anda buat. Menambah pendapatan dengan jualan sambilan, sambil bekerja kita bisa loh buka bisnis kecil-kecilan misalnya jualan mukena, sprei, jilbab, kerudung, pashmina, dan lain-lain, ke teman-teman kantor lumayan loh ada tambahan penghasilan, atau dengan membuat kue camilan. Disarikan dari berbagai sumber dan pengalaman pribadi.